Tahun ajaran baru 2025 dimulai ! semangat siswa mengalir, tantangan sekolah masih mengganjal

Sejumlah siswa melaksanakan latihan upacara dalam rangkaian kegiatan MPLS tahun ajaran baru 2025/2026.

Pendidikan, Reportase Faktual || Suasana semarak terlihat di berbagai sekolah di Indonesia pada hari pertama tahun ajaran baru 2025.

Para siswa—baik yang baru memasuki jenjang baru maupun yang naik kelas—nampak antusias menyambut lembaran baru dalam perjalanan pendidikannya.

Tapi di balik semangat itu, ada sejumlah tantangan yang masih perlu dibenahi, terutama soal kesiapan sekolah dalam menjalankan kurikulum secara utuh.

Di sebuah sekolah menengah pertama di Surabaya, ratusan siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan semangat.

Pihak sekolah mengedepankan pendekatan ramah anak dan tanpa kekerasan fisik maupun verbal.

Menurut sumber dari sekolah itu, ia mengatakan, tahun ini pihaknya fokus membentuk karakter siswa sejak dini.

“Kami ingin MPLS jadi ruang tumbuh, bukan ruang takut. Kami perkenalkan budaya sekolah, etika, dan juga literasi digital. Bukan sekadar baris-berbaris,” jelas sumber tadi.

Namun, tidak semua sekolah punya kesiapan yang sama. Beberapa guru di daerah mengaku masih bingung menyusun modul ajar karena pelatihan yang minim dan akses internet yang belum merata.

Di sebuah SD Negeri di Kabupaten Kulon Progo, seorang guru kelas 4 menyebut, tantangan terbesar adalah adaptasi siswa dengan metode pembelajaran berbasis proyek.

“Anak-anak jadi lebih aktif, tapi kami para guru masih belajar cara mengevaluasi prosesnya. Apalagi kalau jaringan sering putus pas cari referensi,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Di sisi lain, orang tua siswa juga memikul beban tersendiri. Tak sedikit yang mengeluhkan mahalnya perlengkapan sekolah, mulai dari seragam hingga buku penunjang yang tidak selalu tercover bantuan pemerintah. Beberapa sekolah swasta juga menaikkan uang pangkal dan SPP.

Meski begitu, banyak pihak sepakat bahwa semangat siswa tahun ini cukup tinggi. Terlebih, tahun ajaran baru 2025 dibuka tanpa pembatasan akibat pandemi seperti beberapa tahun sebelumnya.

Anak-anak kini bisa kembali berinteraksi penuh di ruang kelas, bermain di halaman sekolah, dan bersosialisasi dengan teman sebaya secara langsung.

Seorang pakar pendidikan dari menilai, momentum tahun ajaran baru ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah.

“Sekolah tidak bisa jalan sendiri. Perlu komunikasi dua arah dengan orang tua dan sinergi dengan Dinas Pendidikan. Jangan sampai semangat anak-anak kita padam hanya karena sistem yang tidak siap,” ujarnya.

Dengan tantangan yang ada, tahun ajaran 2025 tetap menjadi harapan baru. Karena setiap tahun pelajaran adalah kesempatan bagi ribuan siswa di seluruh Indonesia untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik. (*)

Editor : RF1

Bagikan