Reportase Faktual, Pamekasan || Tak banyak yang menduga Persija Jakarta bakal tampil sedingin itu di kandang lawan.
Aroma keangkeran tuan rumah justru berubah jadi pesta untuk tim tamu pada Jumat, 24 Oktober 2025, di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Macan Kemayoran menang telak 3-0 atas Madura United dalam lanjutan pekan ke-10 Super League 2025/2026 — kemenangan yang bukan cuma soal skor, tapi juga tentang pernyataan tegas: Persija belum habis.
Sejak peluit awal, Persija memang tampil menggigit. Tekanan tinggi langsung diberikan kepada Madura United yang mencoba bermain cepat di kandang sendiri.
Namun, disiplin lini tengah dan kesabaran Persija dalam membangun serangan membuat permainan mereka terlihat lebih matang dari biasanya.
Di awal laga, sejumlah peluang emas lahir dari kaki Allano Lima dan Emaxwell Souza, meski sempat mentah di tangan kiper lawan.
Namun, kerja keras itu akhirnya membuahkan hasil di menit ke-37. Sebuah umpan lambung cantik Allano Lima disambar tandukan tajam Emaxwell Souza. Gawang Madura United bergoyang, dan seisi stadion terdiam.
Gol itu bukan sekadar pembuka keunggulan. Ia menjadi penanda perubahan wajah Persija — tim yang kini lebih tenang, lebih efisien, dan jauh lebih percaya diri.
Memasuki babak kedua, Persija tidak menurunkan intensitas. Mereka tetap menekan, tetap fokus, seolah ingin memastikan tiga poin tak akan terlepas begitu saja.
Madura United mencoba membalas lewat serangan balik cepat, tapi duet bek tengah Persija tampil nyaris tanpa cela.
Organisasi permainan yang solid, pressing rapi, dan transisi cepat membuat Persija terlihat jauh lebih “Eropa” dalam gaya bermainnya.
Tak ada permainan egois, tak ada umpan spekulatif — semua berjalan sesuai rencana Mauricio Souza.
Dan saat peluit panjang berbunyi, papan skor tetap menampilkan angka tegas, Madura United 0 – 3 Persija Jakarta.
Sebuah hasil yang bukan hanya memperbaiki posisi di klasemen, tapi juga mengangkat kembali moral Macan Kemayoran setelah performa naik-turun di awal musim.
Pelatih Mauricio Souza terlihat puas, meski ekspresinya tetap tenang seperti biasanya.
Ia tahu, kemenangan ini bukan soal keberuntungan, tapi buah dari kerja keras yang sudah ditanam sejak latihan.
“Saya melihat para pemain tampil baik sejak awal laga. Mereka bermain sesuai dengan skema yang sudah kami rencanakan. Kami menghormati lawan, tapi tetap memberikan yang terbaik untuk meraih kemenangan,” ujar Souza seusai pertandingan.
Ia menambahkan, Madura United bukan lawan mudah. Namun, kedisiplinan dan fokus menjadi kunci sukses anak asuhnya.
“Di babak pertama kami lebih dominan, sementara babak kedua berjalan lebih seimbang. Tapi pemain tetap solid, dan itu yang paling penting,” lanjutnya.
Souza pun menutup komentarnya dengan nada penuh apresiasi.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemain atas kerja keras mereka — dari persiapan hingga peluit akhir. Ini kemenangan yang layak.”
Kemenangan ini menegaskan bahwa Persija mulai menemukan bentuk terbaiknya.
Dengan lini depan yang tajam, lini tengah yang kreatif, dan pertahanan yang kembali disiplin, Macan Kemayoran seolah mengirim pesan ke para pesaing di papan atas: mereka siap kembali berburu gelar.
Dan meski laga ini sudah berlalu dua hari, gaungnya masih terasa. Bukan hanya karena skornya yang mencolok, tapi karena cara Persija menang — tenang, efektif, dan penuh karakter.
Mungkin, inilah sinyal bahwa Macan Kemayoran benar-benar terbangun dari tidurnya. (*)
Editor : RF1






