Menaker : BSU sudah tersalurkan ke 8,3 juta pekerja, dipastikan tepat sasaran dan bukan untuk judi online

Menaker Yassierli menegaskan bahwa BSU ini ditujukan khusus untuk peningkatan daya beli pekerja, bukan untuk hal-hal negatif.

Jakarta, Reportase Faktual || Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, mengumumkan bahwa Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp600 ribu telah disalurkan kepada 8,3 juta pekerja di seluruh Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Menaker hadir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (7/7/2025).

“Total yang sudah kita salurkan itu sebanyak 8,3 juta orang,” ujar Yassierli seperti dikutip dari Antara.

Penyaluran BSU ini, jelasnya, dilakukan melalui dua jalur, yakni melalui bank-bank Himbara (Bank BUMN) dan PT Pos Indonesia.

Meskipun sebagian besar penerima sudah menerima bantuan, penyaluran melalui PT Pos masih memerlukan waktu sekitar satu minggu ke depan.

“Yang belum itu sebagian besar lewat PT Pos. Penyaluran ini memang butuh waktu. Ada juga sebagian kecil yang melalui bank, karena masih dalam proses verifikasi dan validasi data,” kata Yassierli.

Verifikasi yang dimaksud cukup detail. Menaker menjelaskan bahwa pihaknya harus mengecek kembali nomor rekening, status kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan, hingga memastikan data yang dikirim ke bank benar dan valid sebelum pembayaran dilakukan.

“Walaupun datanya sudah ada, kita tetap cek ulang. Dari BPJS, ke bank, lalu kita terbitkan surat perintah pembayaran. Semua harus pasti,” jelasnya.

Di tengah sorotan publik soal penyalahgunaan bantuan sosial untuk judi online (judol), Menaker Yassierli menegaskan bahwa BSU ini ditujukan khusus untuk peningkatan daya beli pekerja, bukan untuk hal-hal negatif.

“Saya optimis BSU ini digunakan untuk hal-hal yang baik. Itu memang di luar kendali kami, tapi BSU didesain agar bisa langsung dirasakan oleh pekerja aktif yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan,” tegasnya.

Yassierli juga memastikan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.

Ia berharap BSU menjadi penyokong nyata bagi pekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

“Intinya, kami ingin BSU ini tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi pekerja yang membutuhkan,” pungkasnya. (*)

Editor : RF1

Bagikan