Hari Santri Nasional 2025, Bupati Ipuk bagikan Rp9,96 Miliar untuk guru ngaji di Banyuwangi

Memperingati Hari Santri Nasional 2025, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyalurkan insentif senilai Rp9,96 miliar kepada 14.241 guru ngaji di seluruh penjuru kabupaten. (Foto : Pemkab Banyuwangi)

Reportase Faktual, Banyuwangi || Suasana peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Banyuwangi terasa lebih hangat dan bermakna.

Bukan hanya karena ribuan santri memenuhi halaman Kantor Bupati dengan lantunan selawat dan semangat kebersamaan, tapi juga karena ada kabar gembira dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang menyalurkan insentif senilai Rp9,96 miliar kepada 14.241 guru ngaji di seluruh penjuru kabupaten.

Langkah ini bukan sekadar bagi-bagi bantuan. Di baliknya, ada pesan kuat, bahwa peran guru ngaji sebagai penjaga moral dan pembentuk karakter generasi muda harus terus dihargai.

“Guru ngaji adalah ujung tombak pendidikan akhlak bangsa,” ujar Ipuk di hadapan ribuan peserta upacara, Rabu (22/10/2025).

Dengan program yang telah berjalan sejak 2011 ini, Pemkab Banyuwangi seolah ingin menegaskan bahwa membangun daerah bukan hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tapi juga soal menanamkan nilai, iman, dan karakter

“Dengan nilai-nilai religius yang masih sangat kental di Indonesia, guru ngaji tidak hanya pendidik namun juga menjadi tauladan anak-anak. Mereka berperan besar mengembangkan karakter serta akhlak anak-anak yang kelak menjadi tulang punggung bangsa ini, ” kata Ipuk.

Ipuk berterima kasih atas dedikasi para guru ngaji yang telah tetap istiqamah membimbing anak-anak dengan keikhlasan.

“Pengabdian Bapak dan Ibu merupakan amal jariyah yang tak ternilai. Insentif ini tidak sebanding dengan perjuangan dan keihklasan para guru ngaji,” tutur Ipuk.

Selain guru ngaji, setiap tahun Pemkab juga memberikan insentif kepada guru rohani semua agama pengajar lembaga pendidikan non formal. Seperti sekolah minggu di gereja dan sebagainya, meliputi guru agama Hindu, Buddha, Kristen, Katolik dan Konghucu.

Salah satu guru ngaji Lailatul Muawanah daari TPQ Darul Gufron, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, bersyukur mendapat insentif.

“Insentif ini menjadi bentuk penghargaan pemerintah daerah kepada kami para guru ngaji. Alhamdulillah semakin memotivasi kami untuk terus mengajar dengan penuh semangat dan ikhlas,” kata Lailatul.

Hal yang sama juga disampaikan Ustadzah Marhamah, dari Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro. “Alhamdulillah, ini menjadi motivasi kami. Semoga berkah untuk daerah ini dan  seluruh pemimpin Banyuwangi,” kata Marhamah.   

Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Yusdi Irawan mengatakan penerima insentif pada 2025 sebanyak 14.241 orang guru ngaji. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024 yang sebanyak 14.119.

“Setiap tahun kami melakukan verifikasi penerima guru ngaji, baik untuk memasukkan guru-guru baru yang belum terdata maupun mengeluarkan guru ngaji yang sudah wafat,” kata Yusdi.

“Untuk kriteria guru ngaji yang mendapatkan insentif, mereka yang mengajar minimal 10 anak didik. Penerimaannya bisa langsung diambil masing-masing oleh para guru ngaji ke bank yang ditunjuk,” tambah Yusdi.

Selain menyalurkan insentif guru ngaji, di upacara peringatan Hari Santri juga diberikan penghargaan pada pemenang Festival Anak Sholeh.  (*)

Editor : RF1

Sumber : Pemkab Banyuwangi

Bagikan